bentengpapua.com – SORONG. Tokoh muda moi angkat bicara sekaligus memberikan warning tegas dan tidak main-main terhadap tim pejuang provinsi Papua Barat Daya, Pj Gubernur dan pansel MPR Papua Barat Daya, pernyataan tegas itu di sampaikan tokoh muda moi, yang merupakan ketua PA GMNI, Kab Sorong Ketua, Ikatan sarjana rakyat Indonesia, ( ISRI ) dan juga wasekjen OKK DPD KNPI Kota Sorong.
Saat di hubungi melalui via telfon oleh awak media, Jhon Malibela mengatakan bahwa iya sangat kesal dengan sikap Tim pejuang Provinsi Papua Barat Daya yang mana memberikan stekmen – stekmen kurang sehat dan berwibawa apalagi mereka kaum intelek sekaligus tim pejuang pekaran PBD harusnya memberikan statemen yang sehat.
Jhon menegaskan bahwa Soal Dorce Kambu yang di rekomendasikan oleh FOFIR MASA untuk kuata perempuan dalam perekrutan bursa calon anggota MRP Kota Sorong, ia menilai sekertaris tim pemakaran Papua Barat Daya, sdra GS salah alamat dan salah masuk kamar, GS harus tau adat dan tahu diri dan tau sisila adat, asal usul wilayah adat, dari daerah mana, Marga apa.? Punnya tanah adat di wilah mana. ? moyang nama siapa dan batas tanah adat di mana.? dengan marga apa.? jadi sodara GS jangan asal bunyi dan tidak tau diri, kalau makan dan berak di atas tanah moi ini, harus tau budaya menghargai pribumi, di atas tanah ini jadi jangan bicara ngaur, dan toki dada Karena jadi sekertaris tim pejuang provinsi PBD. Tegasnya.
“ingat itu baik kalau sodara pake narasi sebagai pejuang PBD pertanyaannya PBD hadir di atas tanah mana.? Coba di jawab dulu.! Klau mengklem- klem lebih baik tidak usah suda bawah pulang dan kasi pindah saja saja provinsi ini di tempat lain suda jangan taruh provinsi ini di atas tanah kami/ tanah adat kami tanah moi ini, klau mengklem- provinsi ini terus”.
Untuk urus provinsi ini anggaran juga di ambil juga dari tanah moi juga tho, untuk pake urus provinsi ini titik di situ, jadi stop klem- klem lanjut tokoh muda moi sapaan akrab JHON. HAJI. MALIBELA Itu ia menegaskan kalau mau kota ini aman dan tentram mari hargai kami, klau tidak kami akan bikin perhitungan kepada tim pejuang pemakaran, PBD, gubernur, dan pansel untuk mengelar dialog adat atau sidang adat tertutup dengan tua-tua adat suku moi untuk mengadili mereka yang mengklem tanah moi sebagai kota bersama.
Komentar