SORONG – bentengpapua.com. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sorong melaksanakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Aimas Hotel Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (13/2/24).
Kegiatan FGD ini melibatkan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Sorong, karena Kegiatan FGD menyasar tentang penyusunan publikasi Kabupaten Sorong dalam angka 2024.
Kegiatan FGD dibuka secara resmi oleh Plh Bupati Sorong Cliff Agus Japsenang yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan Luther Salamala dengan memukul tifa sebanyak lima kali.
Kepala BPS Kabupaten Sorong Ratna Megawati Hamida Gusti mengatakan bahwa kegiatan FGD ini difokuskan pada penyediaan data statistik sektoral dalam bentuk Publikasi Kabupaten Sorong Dalam Angka 2024 yang seyogyanya merupakan kompilasi data output instansi.
“Jadi ada 3 jenis statistik menurut tujuan pemanfaatan, pertama adalah jenis kegiatan statistik dasar, kedua adalah jenis statistik sektoral, dan yang ketiga adalah jenis statistik khusus,” ungkapnya.
Hamida menjelaskan, pertama jenis statistik dasar sepenuhnya menjadi tanggung jawab BPS untuk dikelola salah satu wujud dari penyediaan data dasar ada pada update jumlah penduduk yang dikumpulkan melalui kegiatan Sensus Penduduk.
Kedua Jenis statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS. Sebagai contoh, data jumlah sekolah, murid dan guru yang saat ini telah terintegrasi dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) bentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketiga jenis statistik khusus, yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.
Ratna berharap lewat kegiatan ini aktualisasi Satu Data Indonesia demi terwujudnya penyediaan data yang akurat dan tepat waktu dapat tercapai secara maksimal dengan output yang juga optimal.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan Luther Salamala juga menambahkan Angka IPM Kabupaten Sorong dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan dimana pada tahun 2019 angka IPM Kabupaten Sorong sebesar 65,29, kemudian meningkat menjadi sebesar 67,49 pada tahun 2023.
“Dari data tersebut menunjukan bahwa jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Papua Barat, IPM Kabupaten Sorong tergolong tinggi dan menduduki peringkat ke-4 dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan tingkat pembangunan manusia di Kabupaten Sorong dari tahun ke tahun semakin membaik,” ujar Luther.
Sementara itu untuk angka Kemiskinan di Kabupaten Sorong, kata Luther, mengalami penurunan menjadi 26,88 di Tahun 2023 dari 27,58 di tahun 2022. Secara series juga angka kemiskinan di Kabupaten Sorong mengalami penurunan dimana pada tahun 2019 angka kemiskinan masih berada di angka 28,61.
“Saya yakin dengan komitmen yang kuat dan koordinasi yang baik, perlahan data di tiap instansi dapat disinergikan sehingga menghasilkan data yang akurat, terpercaya dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengawal Satu Data Indonesia, agar nawacita pembangunan yang tepat sasaran dapat diwujudkan demi Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Komentar