oleh

Menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka ke-1946, Vega Prime Hotel Hiasi dan Kenalkan Patung Ogoh-ogoh Yang Punya Makna Mengusir Bhuta Kala

banner 468x60

SORONG – bentengpapua.com. Masyarakat beragama Hindu akan melaksanakan rangkaian penyucian diri dan lingkungan sekitar dengan khidmat dan khusyuk.

Perayaan tersebut ditandai dengan adanya sejumlah upacara seperti Upacara Melasti, upacara persembahyangan di laut maupun danau yang dipercaya sebagai sumber air suci dan Upacara Tawur Agung Kesanga untuk keharmonisan alam dan semesta.

banner 336x280

Tepat satu hari sebelum Hari Suci Nyepi masyarakat beragama Hindu akan mengadakan Pengerupukan, yang memiliki makna mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.

Bhuta Kala digambarkan sebagai puaka atau raksasa besar dan menakutkan yang melambangkan unsur buruk dan negatif.

ā€œNgrupuk dilakukan dengan tradisi pawai/arak-arakan ogoh-ogoh diiringi
gamelan dan obor/dupa yang bertujuan agar Bhuta Kala beserta segala unsur negatif lainnya menjauh dan tidak mengganggu kehidupan umat manusia. Biasanya dilakukan saat sore hari antara pertemuan siang dan malam atau dalam Bahasa Bali disebut Sandi kala,ā€ ujar I Nyoman Sunia, Director of Finance Vega Prime Hotel & Convention, kepada media ini, Senin (26/2/2024).

I Nyoman Sunia Director of Finance Vega Prime Hotel & Convention, saat foto di samping patung ogoh-ogoh yang berada di Hotel Vega Kota Sorong.

Menurutnya, Ogoh-ogoh bukan hanya sebagai bagian dari perayaan Nyepi, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan warisan yang kaya.

Melalui keindahan dan kekuatan visual ogoh-ogoh, masyarakat beragama Hindu memperkuat ikatan mereka dengan nilai-nilai tradisional dan spiritual yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Walaupun berada di Timur Indonesia, Vega Prime Hotel & Convention kembali dipenuhi dengan ornamen atau hiasan dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi.

“Pemasangan ornamen itu bukan sekadar untuk merayakan Hari Raya Nyepi, tetapi juga sebagai wujud toleransi antarumat beragama di Vega pada khususnya dan Kota Sorong pada umumnya,ā€ ucapnya.

ā€œSetiap tahun, Ogoh-ogoh dipersiapkan dengan penuh antusiasme dan kreativitas. Ogoh-ogoh kami dibuat secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti bambu, kayu, dan kertas. Pengrajin yang membuat pun organik, semua dikerjakan oleh karyawan kami dan saya sebagai seniman pengarahnya,ā€ tambahnya.

Semenatar itu, para pengrajin Vega Prime menghias ogoh-ogoh dengan warna-warna cerah dengan detail yang rinci untuk memberikan kesan yang tegas dan menciptakan karya seni yang memukau. Pembuatan Ogoh-ogoh sendiri berlangsung selama 2 minggu dan sudah terpajang di lobby hotel beriringan dengan dekorasi Nyepi lainnya.

ā€œPada hari Pengerupukan nantinya Ogoh-ogoh akan diserahkan kepada umat Pura Jagat Buana Kerti yang berada di Jl. Malibela, KM 11, Kota Sorong, Papua Barat Daya, untuk selanjutnya diarak di sekitaran Hotel lalu akan dibawa ke pura tersebut untuk dibakar. Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi Caka 1946 untuk seluruh masyarakat Hindu di Kota Sorong dan sekitarnya,ā€ kata Nyoman.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed